16 Mar 2011
Gambaru
Teman-teman, ini cerita luar biasa.
Memang agak panjang, tapi baik sekali untuk dibaca.
Ditulis oleh seorang mahasiswi Indonesia yg tinggal Jepang:
------------ --------- ---------
Say YES to GAMBARU!
By Rouli Esther Pasaribu
Terus terang aja, satu kata yang bener2 bikin muak jiwa raga setelah tiba di Jepang dua tahun lalu adalah : GAMBARU alias berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan.
Muak abis, sumpah, karena tiap kali bimbingan sama prof, kata-kata penutup selalu :
motto gambattekudasai (ayo berjuang lebih lagi), taihen dakedo, isshoni gambarimashoo (saya tau ini sulit, tapi ayo berjuang bersama-sama) ,
motto motto kenkyuu shitekudasai (ayo bikin penelitian lebih dan lebih lagi).
Sampai gw rasanya pingin ngomong, apa ngga ada kosa kata lain selain GAMBARU? apaan kek gitu, yang penting bukan gambaru.
Gambaru itu bukan hanya sekadar berjuang2 cemen gitu2 aja yang kalo males atau ada banyak rintangan, ya udahlah ya...berhenti aja.
Menurut kamus bahasa jepang sih, gambaru itu artinya : "doko made mo nintai shite doryoku suru" (bertahan sampai kemana pun juga dan berusaha abis-abisan)
Gambaru itu sendiri, terdiri dari dua karakter yaitu karakter "keras" dan "mengencangkan". Jadi image yang bisa didapat dari paduan karakter ini adalah "mau sesusah apapun itu persoalan yang dihadapi, kita mesti keras dan terus mengencangkan diri sendiri, agar kita bisa menang atas persoalan itu"
(maksudnya jangan manja, tapi anggap semua persoalan itu adalah sebuah kewajaran dalam hidup, namanya hidup emang pada dasarnya susah, jadi jangan ngarep gampang, persoalan hidup hanya bisa dihadapi dengan gambaru, titik.).
Terus terang aja, dua tahun gw di jepang, dua tahun juga gw ngga ngerti, kenapa orang2 jepang ini menjadikan gambaru sebagai falsafah hidupnya.
Bahkan anak umur 3 tahun kayak Joanna pun udah disuruh gambaru di sekolahnya, kayak pake baju di musim dingin mesti yang tipis2 biar ngga manja terhadap cuaca dingin, di dalam sekolah ngga boleh pakai kaos kaki karena kalo telapak kaki langsung kena lantai itu baik untuk kesehatan, sakit2 dikit cuma ingus meler2 atau demam 37 derajat mah ngga usah bolos sekolah, tetap dihimbau masuk dari pagi sampai sore, dengan alasan, anak akan kuat menghadapi penyakit jika ia melawan penyakitnya itu sendiri.
Akibatnya, kalo naik sepeda di tanjakan sambil bonceng Joanna, dan gw ngos2an kecapean, otomatis Joanna ngomong : Mama, gambare! mama faitoooo! (mama ayo berjuang, mama ayo fight!).
Pokoknya jangan manja sama masalah deh, gambaru sampe titik darah penghabisan it's a must!
Gw bener2 baru mulai sedikit mengerti mengapa gambaru ini penting banget dalam hidup, adalah setelah terjadi tsunami dan gempa bumi dengan kekuatan 9.0 di jepang bagian timur. Gw tau, bencana alam di indonesia seperti tsunami di aceh, nias dan sekitarnya, gempa bumi di padang, letusan gunung merapi....juga bukanlah hal yang gampang untuk dihadapi. Tapi, tsunami dan gempa bumi di jepang kali ini, jauuuuuh lebih parah dari semuanya itu. Bahkan, ini adalah gempa bumi dan tsunami terparah dan terbesar di dunia.
Wajaaaaaaar banget kalo kemudian pemerintah dan masyarakat jepang panik kebingungan karena bencana ini. Wajaaaaar banget kalo mereka kemudian mulai ngerasa galau, nangis2, ga tau mesti ngapain.
Bahkan untuk skala bencana sebesar ini, rasanya bisa "dimaafkan" jika stasiun-stasiun TV memasang sedikit musik latar ala lagu-lagu ebiet dan membuat video klip tangisan anak negeri yang berisi wajah-wajah korban bencana yang penuh kepiluan dan tatapan kosong tak punya harapan.
Bagaimana tidak, tsunami dan gempa bumi ini benar-benar menyapu habis seluruh kehidupan yang mereka miliki. Sangat wajar jika kemudian mereka tidak punya harapan.
Tapi apa yang terjadi pasca bencana mengerikan ini?
Dari hari pertama bencana, gw nyetel TV dan nungguin lagu-lagu ala ebiet diputar di stasiun TV. Nyari-nyari juga di mana rekening dompet bencana alam. Video klip tangisan anak negeri juga gw tunggu2in. Tiga unsur itu (lagu ala ebiet, rekening dompet bencana, video klip tangisan anak negeri), sama sekali ngga disiarkan di TV.
Jadi yang ada apaan dong?
Ini yang gw lihat di stasiun2 TV :
1. Peringatan pemerintah agar setiap warga tetap waspada
2. Himbauan pemerintah agar seluruh warga jepang bahu membahu menghadapi bencana (termasuk permintaan untuk menghemat listrik agar warga di wilayah tokyo dan tohoku ngga lama-lama terkena mati lampu)
3. Permintaan maaf dari pemerintah karena terpaksa harus melakukan pemadaman listrik terencana
4. Tips-tips menghadapi bencana alam
5. nomor telepon call centre bencana alam yang bisa dihubungi 24 jam
6. Pengiriman tim SAR dari setiap perfektur menuju daerah-daerah yang terkena bencana
7. Potret warga dan pemerintah yang bahu membahu menyelamatkan warga yang terkena bencana (sumpah sigap banget, nyawa di jepang benar-benar bernilai banget harganya)
8. Pengobaran semangat dari pemerintah yang dibawakan dengan gaya tenang dan tidak emosional : mari berjuang sama-sama menghadapi bencana, mari kita hadapi (government official pake kata norikoeru, yang kalo diterjemahkan secara harafiah : menaiki dan melewati) dengan sepenuh hati
9. Potret para warga yang terkena bencana, yang saling menyemangati :
*ada yang nyari istrinya, belum ketemu2, mukanya udah galau banget, tapi tetap tenang dan ngga emosional, disemangati nenek2 yang ada di tempat pengungsian : gambatte sagasoo! kitto mitsukaru kara. Akiramenai de (ayo kita berjuang cari istri kamu. Pasti ketemu. Jangan menyerah)
*Tulisan di twitter : ini gempa terbesar sepanjang sejarah. Karena itu, kita mesti memberikan usaha dan cinta terbesar untuk dapat melewati bencana ini;
Gelap sekali di Sendai, lalu ada satu titik bintang terlihat terang. Itu bintang yang sangat indah. Warga Sendai, lihatlah ke atas.
Sebagai orang Indonesia yang tidak pernah melihat cara penanganan bencana ala gambaru kayak gini, gw bener-bener merasa malu dan di saat yang bersamaan : kagum dan hormat banget sama warga dan pemerintah Jepang.
Ini negeri yang luar biasa, negeri yang sumber daya alamnya terbatas banget, negeri yang alamnya keras, tapi bisa maju luar biasa dan punya mental sekuat baja, karena : falsafah gambaru-nya itu.
Bisa dibilang, orang-orang jepang ini ngga punya apa-apa selain GAMBARU. Dan, gambaru udah lebih dari cukup untuk menghadapi segala persoalan dalam hidup.
Bener banget, kita mesti berdoa, kita mesti pasrah sama Tuhan.
Hanya, mental yang apa-apa "nyalahin" Tuhan, bilang2 ini semua kehendakNya, Tuhan marah pada umatNya, Tuhan marah melalui alam maka tanyalah pada rumput yang bergoyang... ..
I guarantee you 100 percent, selama masih mental ini yang berdiam di dalam diri kita, sampai kiamat sekalipun, gw rasa bangsa kita ngga akan bisa maju.
Kalau ditilik lebih jauh, "menyalahkan" Tuhan atas semua bencana dan persoalan hidup, sebenarnya adalah kata lain dari ngga berani bertanggungjawab terhadap hidup yang dianugerahkan Sang Pemilik Hidup.
Jika diperjelas lagi, ngga berani bertanggungjawab itu maksudnya : lari dari masalah, ngga mau ngadepin masalah, main salah2an, ngga mau berjuang dan baru ketemu sedikit rintangan aja udah nangis manja.
Kira-kira setahun yang lalu, ada sanak keluarga yang mempertanyakan, untuk apa gw menuntut ilmu di Jepang. Ngapain ke Jepang, ngga ada gunanya, kalo mau S2 atau S3 mah, ya di eropa atau amerika sekalian, kalo di Jepang mah nanggung. Begitulah kata beliau.
Sempat terpikir juga akan perkataannya itu, iya ya, kalo mau go international ya mestinya ke amrik atau eropa sekalian, bukannya jepang ini. Toh sama-sama asia, negeri kecil pula dan kalo ga bisa bahasa jepang, ngga akan bisa survive di sini.
Sampai sempat nyesal juga,kenapa gw ngedaleminnya sastra jepang dan bukan sastra inggris atau sastra barat lainnya.
Tapi sekarang, gw bisa bilang dengan yakin sama sanak keluarga yang menyatakan ngga ada gunanya gw nuntut ilmu di jepang.
Pernyataan beliau adalah salah sepenuhnya.
Mental gambaru itu yang paling megang adalah jepang. Dan menjadikan mental gambaru sebagai way of life adalah lebih berharga daripada go international dan sejenisnya itu.
Benar, sastra jepang, gender dan sejenisnya itu, bisa dipelajari di mana saja. Tapi, semangat juang dan mental untuk tetap berjuang abis-abisan biar udah ngga ada jalan, gw rasa, salah satu tempat yang ideal untuk memahami semua itu adalah di jepang.
Dan gw bersyukur ada di sini, saat ini. Maka, mulai hari ini, jika gw mendengar kata gambaru, entah di kampus, di mall, di iklan-iklan TV, di supermarket, di sekolahnya joanna atau di mana pun itu, gw tidak akan lagi merasa muak jiwa raga.
Sebaliknya, gw akan berucap dengan rendah hati :
Indonesia jin no watashi ni gambaru no seishin to imi wo oshietekudasatte, kokoro kara kansha itashimasu. Nihon jin no minasan no yoo ni, gambaru seishin wo mi ni tsukeraremasu yoo ni, hibi gambatteikitai to omoimasu.
(Saya ucapkan terima kasih dari dasar hati saya karena telah mengajarkan arti dan mental gambaru bagi saya, seorang Indonesia. Saya akan berjuang tiap hari, agar mental gambaru merasuk dalam diri saya, seperti kalian semuanya, orang-orang Jepang).
Say YES to GAMBARU!
30 Nov 2010
akhirnyaa
ga bisa dipungkiri, salah satu jalan untuk mengekspresikan perasaan yaa lewat menulis..
so, welcome to my blog,,
:)
untuk Syaja'ah (my second family)
Kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya Terangilah dengan cahyamu yang tiada pernah padam Ya Robbi bimbinglah kami…. Uh..uh..uh..
Lapangkan dada kami dengan karunia iman dan ndahnya tawakkal padaMu Hidupkan dengan marifatMu, matikan dalam syahid dijalanMu, Engkaulah pelindung dan pembela
dimulakan dengan bismillah dan sholawat..
sungguh2 lagu ini selalu membuat saya membiru haru, menangis mendengarnya. karena yg saya ingat pertama pastinya syaja'ah..mereka yang terlahir bersama saya hingga menjadi seperti sekarang ini.
mereka telah menjadi keluarga kedua saya
sungguh, hingga detik ini belum ada yang bisa menggantikan mereka
ada satu sisi hati yang memang tersedia dan hanya bisa terisi oleh mereka
untuk syaja'ah, dikutip dari lagu yg dibawakan marcell:
Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan semua takkan mampu mengubahku hanyalah kau yang ada di relungku
Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta kau bukan hanya sekedar indah kau tak akan terganti
teringat janji kita di masjid itu, terkuak semua memori indah kebersamaan kita, canda tawa kita, derai tangis kita...semua berkelebatan indah di benak asri saat ini
tak perlulah saya tag siapa2 saja mereka itu, semoga doa selalu terlantun untuk mereka, mereka yang irreplaceable and inseparable
luv u cause of Allah
uhibbukum fillah
7 Jan 2010
Selalu Ada Alasan
akhirnya, setelah bebersih diri saya mendapatkan fenomena alam selepas hujan. ya! Pelangi! itulah dia yang saya cari..selalu ada pelangi setelah bumi ber-airmata..
terbayarkan sudah kelelahan 2 jam tadi dengannya..
karena sesungguhnya bersama kesukaran, terdapat kemudahan...
pelangi, karena pelangi selalu berwarna-warni setelah awan yang abu-abu
2 Jan 2010
Haven't got yet
31 Des 2009
Resolusi 2009
resolusi saya tahun ini belum tercapai semua..masih ada yang menjadi pe-er tahun depan..dan nampaknya saya memang harus lebih rapi lagi dalam mengatur setiap sisi kehidupan saya lebih rapi lagi..mungkin saya akan mencoba beberapa saran teman..
semoga BERHASIL di tahun 2010 kelak
amiin
2 Des 2009
19 Nov 2009
IT-ku Islam-ku
14 Nov 2009
I'm Single
mungkin jawabanmu:
>> ya ampun, dia single?
>> mungkinkah dia berniat melamarku?
>> ngapain sii ngomong begitu?
>> emang gw pikirin!!
>> (other)
mau tau jawabanku? jawabanku sekitar poin 3 dan 4..hehe..abisnya, lucu aja..
jadi, kejadian ini terjadi pada sahabatku..begitu dia cerita, aku langsung ketawa2 (ngakak) sampe gak bisa berhenti, sampe dipukul sm dia supaya berhenti
but anyway, aku seneng koq. soalnya hal2 kayak gitu justru yg membuat aku rileks, gak terlalu stress mikirin masalah sahabatku yg lain, yg justru (ahh, gak usah dibahaslah)
kalau kamu? kamu ada di posisi siapa? orang yg bilang i'm single, orang yg dibilangin i'm single, atau di posisiku?
_senang rasanya mendengar ceritamu_
My Fraidee (minjem nama anak rohis)
Setelah itu aku kuliah, dan ternyata kuliah ke-2 ku dibatalkan. diganti sabtu pagi. untuk mengisi kekosongan waktu, aku jalan ke FIB untuk makan siang. tau2 aku ketemu kak oki (pemeran anna di KCB)..cuantik banget deh.selain itu aku jg ktemu temen SMA aku si Lita..ihh kangen deh sm dia..
setelah itu, aku gak jadi ngisi mentoring karena anak2nya telat keluar..fiuhh, aku belum belajar bener2 sih, hehe. trus aku ke MUI buat rapat mentoring 28..gak disangka2 ketemu banyak alumni 28..seneng juga, dan pas pulang ke MIPA aku kehujanan..basah banget deh, kayak disiram air seember..jaket (syaja'ah)-nya, kerudungnya (pake kerudung putih pula), kaos kakinya (dingiin)..akhirnya aku pulang deh..di bis aku ketiduran, aku pikir macetnya gak parah. tau2nya aku ketiduran hampir sejam! ya ampun, gak nyangka banget deh..trus juga, karena hujan aku memutuskan untuk jalan, 20 menitan deh (gara2 macet itu). pegel juga sih, udah lama gak jalan jauh. eh, di jalan kau nemuin hamster..lucuuuuuuu bangeeet..mau ku ambil, tapi kayaknya punya orang lain deh, jadi gak kuambil, lagian itu kan tikus.geli aku.akhirnya pulang deh, sampe jg di rumah..
udah, itu aja. tapi bagiku it was an amazing day..
:)
10 Nov 2009
Naik Angkutan Kota, Yuk!
5 Nov 2009
4 Nov 2009
Ada Sesuatu yang Hilang dari Diriku
Kali ini saya tidak ingin memberikan definisi melalui pendekatan global, saya ingin beranalogi dengan sesuatu. Andaikan ada orang yang berkata seperti itu, apa yang kira-kira dia rasakan? Jawabannya berhubungan dengan perasaan sedih, benar kan?
Itulah yang saya definisikan dengan fungsi kepemilikan, sudah dijaga sehebat apapun, bila Sang Empunya (yang sejati) menginginkan untuk mengambilnya, tentulah akan terambil.
Pemaknaannya bagi saya ialah orang itu sedang mengalami 3 opsional keadaan:
1. Allah belum percaya dengannya
2. Allah sedang menempanya agar lebih hebat lagi
3. Allah sedang menyentilnya karena suatu hal
nah, sekarang kita bisa tahu di "zona" manakah kita dengan melakukan kontemplasi atau bekennya muhasabah...
kalau saya, saya merasa berada di zona ke-3, untuk selanjutnya moga saya bisa meng-upgrade diri dan berada di "zona" poin nomor 2, yah!
2 Nov 2009
Hiruk Pikuk Kaus Kaki dan Bus Kota
Kalau menurut saya, kaki kita itu diibaratkan oleh bumi dan nikmat yang Allah kasih untuk kita...Bus Kota diibaratkan oleh ujian-ujian yang Allah ciptakan untuk kita, sedangkan kaus kaki dan celana panjang diibaratkan oleh penjagaan terhadap nikmat-nikmat yang sudah Allah berikan.
Kawan, apakah kita pernah lupa mengenakan 'kaus kaki' atau 'celana panjang'? Hm, saya rasa hal tersebut bisa sangat fatal jika terjadi karena kita akan kesusahan menjaga 'kaki' kita...
memilihnya pun harus diperhatikan baik-baik...karena bisa-bisa kita salah mengambil 'kaus kaki dan celana panjang' mislanya bolong, kedodoran, dsb atau bahkan milik orang lain.
28 Okt 2009
All about Ukhuwah
27 Okt 2009
Diary Hari Ini
24 Okt 2009
Mengenal Prosesi Pernikahan ala Islam
Islam adalah agama yang komprehensif.. Artinya, ia adalah agama yang mengatur setiap hal, mulai dari ilmu pengetahuan, sosial, politik, budaya, dan sebagainya, dimana pernikahan juga termasuk kedalam salah satu halnya. Maka pernikahan serta prosesi-prosesi yang mendahuluinya juga telah diatur oleh syariat secara rinci sesuai dengan Quran, hadist, serta ijtihad-ijtihad para ulama.
Menurut Ustadz H. Bukhari Yusuf, MA (Dewan Pengawas Syariah Persada Network), pernikahan dalam Islam memiliki dua urgensi, yaitu sebagai sunnah dan sebagai kebutuhan fitrah manusia. Oleh sebab itu, kita tidak boleh melakukan prosesi ini secara "asal jadi", karena sesungguhnya ketidaklurusan prosesnya akan sangat berpengaruh pada penciptaan keluarga yang diharapkan.
Masih menurut ustadz yang juga mengajar di Al-Hikmah ini, proses pernikahan islam itu dibagi menjadi 3 tahap: tahap pranikah, walimatul nikah, dan pascanikah. Tahap pranikah dimulai dari proses yang disebut dengan ta'aruf. Yang perlu digarisbawahi adalah ta'aruf ini tidak sama dengan pacaran. Ta'aruf adalah proses saling mengenal antar dua calon. Yang penting tidak terjadi khalwat berduaan, bisa kalanya ditemani dengan keluarga dekat atau lebih dari dua orang, sekurang-kurangnya dua wanita untuk ta'aruf. Dalam ta'aruf ini tidak akan terjadi pengenalan secara mendalam. Oleh karena itu, mutlak dibutuhkan orang lain, orang yang dekat dengan si calon pengantin itu contoh keluarga atau teman dekat—analoginya adalah untuk tahu sebuah sekolah, kita tidak cukup tahu brosurnya saja, tapi perlu dengar dari para lulusan........................ ..............
Avidati (22), Mahasiswi FMIPA UI Jurusan Matematika angkatan 2004
Istri dari Shofwan Al-Banna (Mahasiswa Berprestasi Nasional 2006)
Mbak Avi, begitu ia biasa disapa, sedikit tersipu ketika harus menceritakan kembali prosesnya menuju pelaminan bersama Shofwan Al-Banna. Sebuah proses yang tak terduga menurutnya.
Bermula ketika ada seorang kakak kelas yang bertanya tentang kesiapannya untuk menikah. Untuk mahasiswi yang baru semester enam saat itu, tentu saja pertanyaan ini bukan hal yang dapat dengan mudah dijawab. Masih banyak hal yang harus dipertimbangkan, mulai dari statusnya yang masih sebagai mahasiswa, amanahnya dikampus, tanggung jawab materi pada keluarga, hingga urusan keluarga besar. Saat itu nama Shofwan Al-Banna belum sekalipun terucap, yang ia tahu tentang pria ini hanyalah seorang mahasiswa yang insyaAllah shaleh dan siap untuk menikah, maka pertimbangan yang diambil insyaAllah tidak dicampuri oleh ego pribadi. Pertimbangannya memang tidak mudah, hingga pada satu waktu mbak Avi sempat memutuskan untuk mundur dari proses tersebut jika saja si pria ini tidak tetap bersikeras untuk mempertahankannya. Akhirnya Allahlah yang memberikan kemantapan untuk tetap melanjutkan proses tersebut yang tiga bulan kemudian bermuara pada pelaminan. .............................. ..........
Proses Pernikahan Islam Dipandang dari Aspek Psikologis
Banyak yang berpendapat negatif mengenai proses pernikahan Islam, pasalnya proses mengenal yang sangat singkat dikhawatirkan akan membuat seseorang tidak cukup mengenal pasangannya. Belum lagi alasan cinta yang belum tumbuh diantara keduanya ditakutkan menimbulkan ketidaksiapan psikologis untuk menjalankan bahtera pernikahan. Menurut mbak Inna Muthmainnah, Psi., kita ditawarkan dua alternatif jalan menuju sebuah pernikahan, yaitu melalui proses pacaran ataukah dengan proses yang diajarkan oleh islam.
23 Okt 2009
THE SEVEN DANGEROUS DON'T ACT THE 7 ACTIONS BELOW AFTER YOU HAVE A MEAL
THE SEVEN DANGEROUS
DON'T ACT THE 7 ACTIONS BELOW AFTER YOU HAVE A MEAL
* Don't smoke- Experiment from experts proves that smoking a cigarette after meal is comparable to smoking 10 cigarettes (chances of cancer is higher).
* Don't eat fruits immediately - Immediately eating fruits after meals will cause stomach to be bloated with air. Therefore take fruit 1-2 hr after meal or 1hr before meal.
* Don't drink tea - Because tea leaves contain a high content of acid. This substance will cause the Protein content in the food we consume to be hardened thus difficult to digest.
* Don't loosen your belt - Loosening the belt after a meal will easily cause the intestine to be twisted & blocked.
* Don't bathe - Bathing after meal will cause the increase of blood flow to the hands, legs & body thus the amount of blood around the stomach will therefore decrease. This will weaken the digestive system in our stomach.
* Don't walk about - People always say that after a meal walk a hundred steps and you will live till 99. In actual fact this is not true. Walking will cause the digestive system to be unable to absorb the nutrition from the food we intake.
* Don't sleep immediately - The food we intake will not be able to digest properly. Thus will lead to gastric & infection in our intestine.
PLEASE FORWARD IT TO YOUR FRIENDS. LET THEM BE AWARE....... ....
belajar dari pohon apel
Tidak dengan DIAM kita menjadi MENANG. Tidak dengan BISU kita menjadi MAJU. Kemuliaan hanya dapat diraih dengan TEKAD yang besar dan KERJA KERAS. Bangkit dan Beramal. Tidak ada istirahat bersama jihad.
"Isy Kariiman Aumut Syahidan"
Cerita ini diambil dari milis tetangga.... ......... ...
Bacaan dibawah mohon dijadikan renungan kita........ ..
Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu . Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih . "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu."Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."
Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu." Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang . "Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal . Maukah kau menolongku?" Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah.
Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya."Ayo bermain-main lagi denganku," kata pohon apel."Aku sedih ," kata anak lelaki itu."Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah ."
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawab anak lelaki itu.
" Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat ," kata pohon apel."Sekarang , aku sudah terlalu tua untuk itu ," jawab anak lelaki itu."Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu . Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
" Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang ," kata anak lelaki .
"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu ." "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.
Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
Pohon apel itu adalah orang tua kita .
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu , tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak rekan.
Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.
.. . .pengalaman dari teman2 yang melayani di LP Tangerang
Ya kembali gw bilang, this is Indonesia... .
Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV.
Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.
Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula?
Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya.
'siapa yang bunuh ayah saya!' teriaknya kepada orang yang ada di tempat itu.
'Gue terus kenapa?' ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.
Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi.
'Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas!' ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib.
Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara.
Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat loh waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung hawa panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras. Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya.
Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpannya di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur. Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruangan ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah di luar. 3-0 untuk Arif.
Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi? Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah. Pelarian-pelarianny a didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya. Anak ini keluar dari penjara hanya untuk ke rumah sang ibunda tercinta. Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dengan satu tujuan, pulang!
Karena itu pula pada pelarian Arif yang ketiga, kepala Lapas yang juga seorang ibu ini meminta anak buahnya untuk tidak segera menjemput Arif. Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat untuk kepala Lapas yang ditulisnya sendiri.
Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. Tulisnya singkat.
Seorang anak cerdas yang harus terkurung dipenjara. Tapi, saya tidak lantas berpikir bahwa ia tidak benar-benar bersalah dan harus dibebaskan. Bagaimanapun juga ia telah menghilangkan nyawa seseorang. Tapi saya hanya berandai-andai jika saja, polisi bertindak cepat menangkap pembunuh si ayah (secepat polisi menangkap si Arif) pastinya saat ini anak pintar dan rajin itu tidak akan berada di tempat seperti ini. Dan kreativitasnya yang tinggi itu bisa berguna untuk hal yang lain. Sayangnya si Arif itu cuma anak pedagang sayur miskin sementara si preman yang dibunuhnya selalu setia menyetor kepada pihak berwajib setempat. Itulah yang namanya keadilan!
Riza Saputra
Telecommunication Engineering - Institut Teknologi Bandung
http://rizasaputra. wordpress. com