30 Agu 2009

Kota Oslo Ijinkan Burqini Dikenakan di Kolam Renang

Sabtu, 29/08/2009 09:38 WIB

Setelah Inggris mengijinkan pemakain Burqini di kolam renang umum sekarang kota Oslo mengijinkan bagi muslimah mengenakan pakaian Burqini di kolam renang.

Pihak berwenang kota Oslo telah memberikan kewenangan khusus bagi muslimah yang ingin berenang di kolam renang dengan mengenakan pakaian renang yang menutup seluruh tubuh, kata seorang pejabat setempat kepada radio NRK pada Jumat kemarin.

"Beberapa orang mengatakan bahwa mereka perlu menutupi seluruh tubuhnya," kata Jan zander yang bertanggung jawab untuk urusan olahraga dan rekreasi. "Kami kira penting buat mereka yang tinggal di kota ini untuk bisa berenang dan menggunakan kolam renang."

Sebelumnya kolam renang di kota Paris melarang seorang muslimah mengenakan "Burqini" di kolam renang. Sedangkan walikota Italia utara yang anti imigran Varallo Sesia malah akan mengenakan denda bagi muslimah berenang mengenakan pakaian tertutup seperti Burqini dan akan dijatuhi hukuman denda sebesar 500 euro (700 dollar AS) bagi yang melanggar aturan tersebut.

Peraturan baru Oslo yang dikutip oleh radio NRK mengatakan bahwa perenang yang menutupi seluruh tubuhnya dengan alasan budaya ataupun keagamaan harus memakai pakaian renang yang bersih yang dirancang khusus untuk berenang.

Zander membantah bahwa pakaian seperti itu tidak higienis.(fq/aby)


www.eramuslim.com

woman

Ketika telah lelah lisan ini berkata tentang kebenaran dan ketika telah kering tinta ini menulis tentang kebenaran, maka biarlah Allah saja yang menjadi saksi atas semua itu. Saudariku, tak ada satupun yang mengingkari tentang betapa mulianya seorang wanita. Maka jagalah mereka… jagalah diri kalian, dan jagalah wanita yang ada di sekitar kalian dari hal yang dapat menurunkan derajat kemuliaan itu. Ibarat makanan, tentu berbeda kemasannya antara yang ada di pusat perbelanjaan dengan yang ada di pedagang kaki lima. Di pusat perbelanjaan kemasannya terbungkus rapi, dijaga di etalase, dan tidak ada yang boleh menjamahnya. Berbeda dengan kemasan yang ada di pedagang kaki lima, terbuka, dihamparkan begitu saja, dan siapapun boleh menjamahnya… begitulah ibaratnya wanita… semakin ia terjaga, maka semakin sedikit yang bisa menjamahnya, hingga terjagalah kemuliaan itu… dan tugas kita bersama untuk mewujudkannya…

-copast dr sebuah sumber-

Woi..Dah RAMADHAN nih!

“Ada anak bertanya pada bapaknya, buat apa berlapar-lapar puasa...” (Bimbo)
Tentunya kita sudah sering bercengkerama dengan bulan yang satu ini. Bulan ini diapit oleh bulan sya’ban dan syawal. Hmm, Cuma pengenalan kok. Tahu kan mau apa kita saat ramadhan? Yup, puasa! Itulah salah satu rukun islam yang wajib kita penuhi. Apalagi kita udah pada baligh.

Nah, apa sih istimewanya bulan “ini”? bulan ini bulan spesial karena Cuma dikasih untuk orang-orang beriman. Kamukah orang beriman itu? Bulan ramadhan juga merupakan bentuk perhatian Allah buat kita. Coba aja, pintu syurga dibuka dan pintu neraka ditutup, setan-setan diiket, pahala dibagi-bagi, dan kita bisa cuci darah (ups!) cuci dosa maksudnya di bulan barokah ini. Wheww, reward yang gak tanggung-tanggung! Mumpung lagi banyak reward, yuk coba kita membaca diri kita, sudahkah kita menjadi muslimah yang taat? Sudahkah kita melakukan semua perbuatan sebaik-baiknya? Akankah terminal hidup kita ini bermuara pada Allah? Pada Syurga-Nya? Atau justru ke neraka-Nya? Na’udzubillah...nah, mumpung masih tinggal di dunia nih, yuk kita bebenah diri mempersiapkan kematian yang selalu mengikuti kita, tapi kita tak tahu kapan kematian itu menjelang..? gampang aja caranya, coba kita lihat hal-hal simple seperti mencoba sholat tepat waktu (gak mepet adzan berikutnya), terapin 6S (senyum, sapa, salam, sopan, santun, dan salaman), menutup aurat (ayo, coba manfaatin Ramadhan. 30 hari pakai jilbab kan ga sebanding dengan 11 bulan sebelumnya kita mengumbar aurat kita, siapa tahu hidayah Allah dateng, trus kita ‘keterusan’ pakai jilbab deh sampai akhir hayat kita..), dan berbagai kegiatan positif lainnya.

omong-omong soal puasa, banyak lho manfaatnya! Kita bisa menahan hawa nafsu sehingga kita bisa mengendalikannya. Puasa juga melatih diri kita supaya lebih peka terhadap kemiskinan, dan masalah-masalah sosial lainnya. Nah, puasa juga mendisiplinkan kita apalagi organ-organ dalam tubuh kita karena kita memberikan waktu istirahat untuk mereka.

Kalau puasa, sunnahnya kan sahur tuh, melalui sahur kita jadi terbiasa bangun pagi, bisa dibiasakan sholat tahajud deh dan subuhnya jadi gak telat. Kan bagus tuh, menambah tabungan amal kita, toh?

“Ada tiga akhlak para Rasul yaitu: mempercepat buka, memperlambat sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika shalat.” (HR. Thabrani)
“Ummatku akan selalu dalam keadaan baik selama mereka mempercepat berbuka dan memperlambat sahur.”(HR. Ahmad)

Nah, sudahkah kamu punya targetan? Kalau belum, ayo cepat dibuat..mumpung masih ramadhan nih..



*asri nur chiquita,
syaja'ah 28
matematika-fmipa ui, 2008*

Dunia Kampus, Dunianya Kita-kita

Memasuki dunia kampus terasa sangat membanggakan bagi mereka yang baru pertama menginjakkan kakinya. Dunia kampus yang notabene idealis banyak memiliki perbedaan dengan dunia sekolah. Pola belajar sudah tentu berbeda. Ada perubahan dari sistem keteraturan menjadi kurang beraturnya jadwal belajar. Selain itu, kampus merupakan tempat berbaurnya berbagai ideologi, dari yang agamis hingga yang atheis, dari yang nasionalis hingga yang apatis, dari yang kiri totok sampai yang kanan mentok ada semua di sini. Adanya keberagaman ideologi ini mengakibatkan pergaulan yang luas. Tak ada batas-batas pemisah kecuali bagi mereka yang membuatnya. Tak adanya batas pemisah ini dapat mengakibatkan pergaulan yang bebas. Karena itu, baiknya kita memiliki batas pemisah itu agar tidak ‘kebablasan’. Tanpa perlu dibuat, batas itu sudah ada dengan sendirinya, itulah yang disebut agama, dan kita cukup menerapkannya saja dalam kehidupan sehari-hari. Kembali lagi ke bagian ideologi, adanya ideologi yang beragam tak dapat kita nafikan bahwa kampus-lah miniatur Negara ini. Semua kalangan berbaur menjadi satu di kampus. Semua, semua agama, suku, dan semuanya. Karena itu, kita butuh mengenal tempat kita tumbuh dan berkembang sekarang, kampus.

Dunia kampus juga menyimpan selaksa makna bagi penghuninya. Tak dapat kita ingkari, dari kampus, kita mendapatkan teman-teman baru dan tentunya kita akan bergaul dengan mereka, tertawa dengan mereka, ujian dengan mereka, bahkan kalau bisa pun lulus dengan mereka. Karena itu, kita juga dituntut untuk mampu memilah dan memilih teman yang baik, teman yang mampu membawa kita pada kebaikan agar kita tak terjerumus. Melalui teman yang baik, keadaan kita akan kondusif sehingga sistem keamanan tubuh (imun) kita kebal terhadap pengaruh-pengaruh buruk.

Lalu, kita pun butuh tameng yang kuat untuk menahan pengaruh-pengaruh buruk itu. Niat itu ada di dalam hati, terkadang niat terkotori dengan hal-hal yang tak dinyana. Karena itu, kita harus tetap menjaga dan meluruskan niat kita. Tak lupa pula untuk bersyukur pada Allah dalam kondisi serta keadaan bagaimanapun. Serta berkomitmen dalam menjalani kuliah ini. Komitmen itu berarti konsisten, persisten (teguh dan dinamis), dan resisten. Dan yang terakhir tetaplah optimis menjalani hidup ini karena sesungguhnya bersama kesukaran (pasti) ada kemudahan.

“kejarlah dunia sekan-akan kamu akan hidup seribu tahun lagi, dan peganglah akhirat seakan-akan kamu akan mati esok”

*asri nur chiquita, matematika-fmipa ui, 2008*