19 Nov 2009

IT-ku Islam-ku


Apa yang ada di benak saya sewaktu IT dihubungkan dengan Islam? Jawabannya ialah Islam itu kuper. Belum semaju orang yahudi dan antek-anteknya. Kita saksikan bersama, perkembangan situs jejaring sosial mereka sudah mewabah ke seluruh penjuru dunia. Sedangkan Islam belum terdengar gaungnya meski sudah mulai tumbuh sedikit-sedikit. Padahal, dunia kini tengah dikuasai oleh informasi dan teknologi terutama yang berbau media elektronik. Meski begitu, kita juga harus tetap bangga karena sekarang sudah banyak software Islam yang berkembang. Contohnya saja Al-Qur’an digital. Kini Al-Qur’an digital dapat digunakan tidak hanya di PC ataupun laptop, tetapi juga dapat digunakan di ponsel yang memiliki fitur tertentu. Serta berbagai software islami lainnya.
Jika web, situs, software, dan berbagai hasil olahan otak manusia dalam bentuk informasi dan teknoogi dapat berkembang pesat, bukan tidak mungkin Islam dapat berjaya kembali di muka bumi ini. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan mempelajari dan saling mengajarinya. Jikalau hanya belajar dan tidak meneruskannya, ilmu tentang informasi dan teknologi bisa jadi tidak berkembang. Mengembangkan apa yang sudah dirintis para pendahulu pun sangat dianjurkan karena dunia informasi dan teknologi pun berkembang, bahkan bisa jadi lebih pesat.
Mari kita kembali pada software Islam yang tengah dikembangkan pula oleh ilmuwan muda. Sesungguhnya, software ini digunakan untuk mempermudah kita dan umat muslim dalam menjalankan ibadah. Islam sendiri juga mengajarkan pada kita untuk belajar. Belajar pun tak hanya belajar untuk ibadah kita sendiri saja, tetapi juga untuk kemaslahatan umat. Maka dari itu, sebaiknya kita turut berkontribusi untuknya. Sebagai contoh, kita rajin membuka web tentang berita Islam, membuat situs jejaring sosial yang dananya digunakan untuk membiayai umat, bukan justru meramaikan situs ‘kaum’ lainnya, juga meramaikan kegiatan syi’ar Islam di dunia maya, membuat software canggih yang berguna bagi umat Islam. Informasi dan teknologi merupakan sebuah kunci peradaban dunia, karena itu masifkan Islam melaluinya. Show up, this is Islam!!
Sebenarnya, banyak hal yang bisa kontribusikan untuk Islam. Pertanyaannya ialah ‘Mau atau tidak?’. Jawablah dengan hati nurani, karena hati nurani selalu benar jika ia selalu dipoles supaya bersih.
Selamat berkontribusi!!

14 Nov 2009

I'm Single

Apa yang kamu pikirkan kalau seorang (lawan jenismu) ngomong kayak gitu?
mungkin jawabanmu:
>> ya ampun, dia single?
>> mungkinkah dia berniat melamarku?
>> ngapain sii ngomong begitu?
>> emang gw pikirin!!
>> (other)


mau tau jawabanku? jawabanku sekitar poin 3 dan 4..hehe..abisnya, lucu aja..
jadi, kejadian ini terjadi pada sahabatku..begitu dia cerita, aku langsung ketawa2 (ngakak) sampe gak bisa berhenti, sampe dipukul sm dia supaya berhenti
but anyway, aku seneng koq. soalnya hal2 kayak gitu justru yg membuat aku rileks, gak terlalu stress mikirin masalah sahabatku yg lain, yg justru (ahh, gak usah dibahaslah)
kalau kamu? kamu ada di posisi siapa? orang yg bilang i'm single, orang yg dibilangin i'm single, atau di posisiku?


_senang rasanya mendengar ceritamu_


My Fraidee (minjem nama anak rohis)

Jum'at kemarin (13/11) aku berangkat ngampus pagi-pagi bgt. hmm, jadi ceritanya ada rapat dan aku telat. trus aku kuliah dan masih ngerasa bersalah banget atas ketelatanku tadi pagi. tapi setelah itu aku bs menetralisir keadaanku itu.
Setelah itu aku kuliah, dan ternyata kuliah ke-2 ku dibatalkan. diganti sabtu pagi. untuk mengisi kekosongan waktu, aku jalan ke FIB untuk makan siang. tau2 aku ketemu kak oki (pemeran anna di KCB)..cuantik banget deh.selain itu aku jg ktemu temen SMA aku si Lita..ihh kangen deh sm dia..
setelah itu, aku gak jadi ngisi mentoring karena anak2nya telat keluar..fiuhh, aku belum belajar bener2 sih, hehe. trus aku ke MUI buat rapat mentoring 28..gak disangka2 ketemu banyak alumni 28..seneng juga, dan pas pulang ke MIPA aku kehujanan..basah banget deh, kayak disiram air seember..jaket (syaja'ah)-nya, kerudungnya (pake kerudung putih pula), kaos kakinya (dingiin)..akhirnya aku pulang deh..di bis aku ketiduran, aku pikir macetnya gak parah. tau2nya aku ketiduran hampir sejam! ya ampun, gak nyangka banget deh..trus juga, karena hujan aku memutuskan untuk jalan, 20  menitan deh (gara2 macet itu). pegel juga sih, udah lama gak jalan jauh. eh, di jalan kau nemuin hamster..lucuuuuuuu bangeeet..mau ku ambil, tapi kayaknya punya orang lain deh, jadi gak kuambil, lagian itu kan tikus.geli aku.akhirnya pulang deh, sampe jg di rumah..
udah, itu aja. tapi bagiku it was an amazing day..
:)

10 Nov 2009

Naik Angkutan Kota, Yuk!


Kita hidup di Negara Indonesia dan kita disebut sebagai orang timur karena letak geografis Negara kita berada di sebelah timur, meskipun sebenarnya tidak jelas kita ini berada di timur atau barat. Masalahnya ialah orang timur dianggap memiliki tata karma, sopan santun, dan moral yang jempolan. Selain itu, negeri kita ini juga kaya. Tidak hanya kaya akan alamnya, tetapi juga kaya akan penghuninya. Penghuninya pun beraneka rupa: tumbuhan, hewan, manusia tipe I (masih sangat tradisional atau pekerjaannya bertani atau nelayan), manusia tipe II (sudah mulai berkembang kehidupannya, mata pencahariannya berdagang), manusia tipe III (manusia yang sudah maju dengan ilmu pengetahuannya), sampai makhluk yang kasat mata pun menghuni negeri kita.
Negara kita pun terbagi menjadi tiga wilayah: timur, tengah, dan barat. Masing-masing memiliki ciri khas kedaerahannya, bisa ditandai dengan flora-faunanya, bahasanya, adat istiadatnya, dsb. Jantung negara terletak di bagian barat Indonesia dan saya merupakan salah satu penghuni daerah tersebut.
Ternyata, tak hanya saya yang bermukim di ibukota, tetapi juga pendatang-pendatang lain dan warga asli Jakarta tentunya yang membuat kota ini semakin heterogen saja. Maksudnya heterogen ialah terjadinya asimilasi atau akulturasi budaya setempat dengan budaya pendatang. Pendatang di sini pun jangan hanya diartikan sebagai pendatang intern negara kita saja, orang-orang asing pun juga merupakan pendatang ke kota kita ini dan mereka pun membawa serta kebudayaan asli mereka, pastinya.
Apa kabar Indonesia? Saya rasa Indonesia sedang bergejolak. Politik, ekonomi, sosial, pertahanan, keamanan, budaya, moral, tanah, laut, desa, kota, semuanya sedang bergejolak. Bergejolak karena sedang diuji oleh Allah atau bergejolak karena marah pada penghuninya, atau entahlah, saya belum mendapatkan jawabannya hingga sekarang.
Sekarang, mari kita tilik satu saja aspek yang sedang bergejolak, moral. Betapa bangsa ini sedang  diiris-iris moralnya. Di-infiltrasi oleh kebudayaan barat yang malah meruntuhkan dinding moral bangsa kita. Apalagi sasarannya ialah anak muda yang merupakan calon-calon pemimpin dunia masa depan. Tak hanya pemudanya, para orang-orang tua pun dirasuki faham barat, lebih banyak mengarah ke individualisme. Begitulah cara orang-orang yang tak suka dengan perkembangan Islam, mereka menyerang wilayah-wilayah yang banyak didiami orang Islam dan mulai melakukan invasi terhadap pemikiran dan moral terutama para pemudanya.
Mau contoh? Mudah saja bagi saya untuk menjelaskannya. Apakah kamu pernah bepergian menggunakan angkutan kota? Jika ya, mungkin kamu pernah mengalaminya. Kita klasifikasikan angkutan kota di ibukota menjadi 3 jenis: kereta listrik, bus kota, mobil angkutan kota (biasa disebut angkot). Mari kita bahas dari bus kota. Ada banyak bus kota di Jakarta. Pada waktu dan tempat tertentu, bus kota bisa saja dipenuhi dengan warga Jakarta dan sekitarnya untuk keperluan transportasi mereka. Kita sudah tahu bahwa pengguna alat transportasi ini tak hanya orang muda dan dewasa, tetapi juga ada lansia, ibu hamil, dan orang yang tak cukup mampu lainnya untuk berdiri lama di dalam bus (apalagi kalau bus-nya nge-tem menunggu isinya tambah berjubel). Kadang, saya berpikir “koq, ada ya yang tega nge-biarin orang-orang itu berdiri”. Sepertinya, moral orang timur itu seakan tidak melekat lagi di diri para penghuni ibukota. Bagaimana dengan mahasiswa yang idealis itu? Kadang, masih ada tuh yang tega membiarkan kakek-kakek renta berdiri padahal dia sedang asyik sms-an sambil dengerin iPod. Atau bahkan, orang dewasa yang pura-pura tertidur. Fenomena ini juga bisa kita rasakan di kereta listrik. Di sana, kita akan lebih miris lagi karena kereta listrik bisa jadi lebih sesak dibandingkan bus kota. Lalu, bagaimana dengan angkot? Kalau yang ini, beda lagi ceritanya. Biasanya, penumpang angkot ini suka gak mau minggir alias memudahkan orang lain masuk. Mereka yang didominasi kaum ibu-ibu lebih suka duduk di dekat pintu karena akan memudahkan mereka keluar karena mikirnya mereka bakalan turun paling awal alias destinasi mereka paling dekat. Padahal, belum tentu kan? Kadang, sampai membuat kesal sang supir karena waktu untuk menaikkan dan/atau menurunkan penumpang menjadi lebih lama dan malah membuat macet.
Apa yang bisa saya baca dari kejadian di atas? Toleransi warga Jakarta masih rendah dan respek terhadap orang lain pun kurang terasa. Hal ini mengakibatkan ego yang semakin tinggi. Padahal, jika kita mau bertoleransi kesenjangan sosial dapat teratasi dan berbagai masalah lainnya juga terselesaikan. Hidup kita akan tenang dan tentram sehingga tak perlu lagi was-was. Islam sendiri sudah mengajarkannya dalam QS Al-Ma’idah ayat “... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”
Maka dari itu, solusi terbaik ialah kembali pada Al-Qur’an, pedoman hidup yang sudah dijamin sendiri oleh Khaliq kita, Allah Swt. Karena itu, pengembangan moral berbasis Al-Qur’an sangat diperlukan, dapat dimulai dari diri sendiri dan terus berlanjut hingga seluruh warga Indonesia memiliki moral dan mampu mengembalikan identitas ke-timur-an kita.

5 Nov 2009

Belajar ikhlas

Semangat ya, wahai diriku yang sedang belajar ilmu ikhlas!!
Aplikatif loh!!
be focus!


4 Nov 2009

Ada Sesuatu yang Hilang dari Diriku

Sebuah kalimat yang cukup menyentuh memang saat ada yang berkata seperti itu. Mau tahu kenapa? Bagi saya, setidaknya orang yang berkata seperti itu pasti memiliki fungsi kepemilikan terhadap sesuatu yang hilang tersebut. Sekecil apapun gaya dari fungsi tersebut, pasti ada rasa kepemilikan yang pernah melekat dari si empunya. 

Kali ini saya tidak ingin memberikan definisi melalui pendekatan global, saya ingin beranalogi dengan sesuatu. Andaikan ada orang yang berkata seperti itu, apa yang kira-kira dia rasakan? Jawabannya berhubungan dengan perasaan sedih, benar kan?

Itulah yang saya definisikan dengan fungsi kepemilikan, sudah dijaga sehebat apapun, bila Sang Empunya (yang sejati) menginginkan untuk mengambilnya, tentulah akan terambil. 


Pemaknaannya bagi saya ialah orang itu sedang mengalami 3 opsional keadaan:
1. Allah belum percaya dengannya
2. Allah sedang menempanya agar lebih hebat lagi
3. Allah sedang menyentilnya karena suatu hal


nah, sekarang kita bisa tahu di "zona" manakah kita dengan melakukan kontemplasi atau bekennya muhasabah...


kalau saya, saya merasa berada di zona ke-3, untuk selanjutnya moga saya bisa meng-upgrade diri dan berada di "zona" poin nomor 2, yah!

2 Nov 2009

Hiruk Pikuk Kaus Kaki dan Bus Kota

Hidup di Jakarta memang penuh lika-liku...mau tau kenapa? sederhana aja jawabannya, soalnya Jakarta memang sudah sempit..makanya sampai dibuat banyak gang
Nah, untuk itu kita perlu banget nih yang namanya K-E-N-D-A-R-A-A-N. Yup, dari yang beroda 1 sampai beroda banyak..dari yang gak bermesin sampe yang canggih maringgih (:P)
Orang-orang yang hendak pergi ke suatu tempat yang jauh, mutlak membutuhkan kendaraan. Apalagi makhluk yang dinamakan mahasiswa,,kebanyakan dari mereka yang tidak memilih jalur indekos, tentulah memilih pulang-pergi rumah..konsekuensinya ada yang memilih kereta api, mobil angkutan kota, dan bus kota sebagai alat transportasinya. Saya pun yang berstatus mahasiswa, belakangan lebih memilih menggunakan bus kota

Lantas, apa hubungannya dengan kaus kaki??

Teman-teman pasti tahu, betapa kaki itu sangat berharga bagi kita semua. Bagi saya, kaki merupakan aset yang sangat vital, sehingga perlu kita jaga...
kalau kamu pengguna bus kota seperti saya, amunisi yang perlu kita siapkan, pastinya kaus kaki (apalagi kalau kamu tipe wanita muslimah yang berjilbab)

Kenapa sih saya perlu kaus kaki?
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, menaiki bus kota itu hampir seperti menaiki tangga, karena itu kita juga butuh penjagaan ekstra..caranya ya, memanfaatkan si kaus kaki ini...kita butuh kaus kaki yang panjang supaya bisa menutup kaki kita yang perlu terangkat-angkat karena naik tangga bus...tapi, tidak hanya itu, kita juga butuh perlindungan dari celana panjang karena alat ini juga sangat membantu keleluasaan pergerakan kita.

Teman2 tahu apa artinya??

Kalau menurut saya, kaki kita itu diibaratkan oleh bumi dan nikmat yang Allah kasih untuk kita...Bus Kota diibaratkan oleh ujian-ujian yang Allah ciptakan untuk kita, sedangkan kaus kaki dan celana panjang diibaratkan oleh penjagaan terhadap nikmat-nikmat yang sudah Allah berikan.

Kawan, apakah kita pernah lupa mengenakan 'kaus kaki' atau 'celana panjang'? Hm, saya rasa hal tersebut bisa sangat fatal jika terjadi karena kita akan kesusahan menjaga 'kaki' kita...

nah, sekarang sudahkah kita memilih 'kaus kaki dan celana panjang' yang tepat (dalam artian nyaman dan tidak melanggar syari'ah)?

memilihnya pun harus diperhatikan baik-baik...karena bisa-bisa kita salah mengambil 'kaus kaki dan celana panjang' mislanya bolong, kedodoran, dsb atau bahkan milik orang lain.

so, memilah dan memilih itu penting, lho! Selamat mencoba..!