28 Okt 2009

All about Ukhuwah


Saat langit mengukir pagi di batas cakrawala dunia, kita disatukan oleh langkah-langkah peradaban, seakan kisah kehidupan kemarin sore diputar ulang oleh Sang Narator
Mentari beranjak ke singgasananya, kita menyapa satu sama lain, kata-kata cinta teruntai indah dari bibir-bibir mungilmu, mengalirkan hawa hangat di kidung doa yang kupinta pada Tuhan, melesat cepat bagai cahaya, mengelilingi langit-langit dunia bersatu-berpilin satu sama lain, bersamaan dengan pinta-pinta insan lainnya
Hari pun mulai menepikan dirinya, mungkin waktu kita telah selesai, apa yang kita pertanyakan pada dunia? Pertanyaan-pertanyaan hati yang mengalirkan butir-butir cinta air mata kita, menyayat hati para pendengarnya, menderas haru para pencintanya, menguras seluruh energi pemiliknya
Wahai jiwa-jiwa yang memiliki angan-angan, andaikan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, akankah jiwa ini tetap setia? Memberikan keloyalan sejati pada Sang Pemiliknya dan sesamanya…
Dan kelam itu pun tiba, aku masih dapat bercengkerama dengan kita, karena kita masih di sini, kita masih berlari berpegang tangan, mengalirkan semangat-semangat tak kentara yang tercatat penjaga di kanan-kiri kita, lantas masihkah kau meragukanku sebagai sahabat jiwamu??
Kelam pun beranjak pergi, moga masih ada kita di sini….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar